Aku Bisa Apa Tanpamu  
( Oleh Azri Syahrul Fazri ) 

     Kini, aku rindu kembali sosok itu. Sosok seorang yang memberi pengajaran dalam hidupku. Tanpa perantaranya, aku tak akan bisa membaca, menulis, dan menghitung. Tentunya kamu tahu siapa dia. Dialah Guru. Masihkah kamu ingat dengannya?. Masihkah kamu ingat dengan untaian kata motivasinya yang begitu mendalam untuk diri kita?. Masihkah kamu ingat dengan jasa-jasanya?. Apa yang kamu lakukan untuk membalas jasa-jasanya?.
     Hati ini kembali terenyuh ketika aku sadar, bahwa tanganku masih hampa untuk membalas jasa-jasa guruku. Belum ada yang dapat aku lakukan untuk bisa membuat kebanggaan yang begitu besar baginya. Kadangkala hanya omong kosong belaka yang penuh dengan sangka-sangka tanpa ada kebenaran yang berdasar fakta. Wahai guruku, maafkan aku yang belum bisa mempersembahkan yang terbaik untukmu. Maafkan aku yang hanya bisa mengeluh dengan rasa lelahku yang buntu. Maafkan aku yang jarang menanyai tentang kabarmu hari ini dan juga kemarin. Aku sadar, betapa salahnya aku melupakan engkau wahai guruku. Aku ingat suatu pesan bahwa sepintar-pintarnya murid tetap saja dia murid, karena murid itu tak akan menjadi seorang yang pintar tanpa guru. 
     Guru adalah orang yang mesti kita gugu dan kita tiru. Tentunya, seorang guru hanya ingin yang terbaik bagi muridnya. Hatinya akan tersentuh, senyumnya akan luluh, tatkala melihat perjuangan muridnya yang terus berjuang tanpa mengeluh. Sebaliknya, hatinya akan gundah, senyumnya tertunduk resah, tatkala ia melihat muridnya menyerah dan goyah diterpa ombak kehidupan yang tak terarah. 
     Bagiku, guru bukan hanya sebuah propesi, dia adalah orang yang menjadi panutan bakti untuk negeri. Guru akan terus berjuang untuk bisa mencerdaskan kehidupan bangsa. Lalu, apa timbal balik kita untuk membalas perjuangan tersebut?. Tak banyak yang diinginkan oleh seorang guru terhadap muridnya, melainkan ia berharap muridnya itu selau ingat dan tidak melupakannya. Guru akan bangga jika muridnya sukses, namun kesuksesan bukan menjadi penentu, untuk murid tersebut akan ingat kepadanya. Maka berjuanglah untuk bisa mempersembahkan suatu kebanggan baginya dan jangan sampai kamu lupa dengannya, karena kita bisa apa tanpa guru.***

Cianjur, 25 November 2018

Comments

Popular posts from this blog