Pemuda harus Bijak Bermedia Sosial
( Oleh: Azri Syahrul Fazri )



       Berbicara media sosial, tentulah sudah tidak asing lagi didengar di telinga kita. Mungkin, hampir setiap hari juga kita menggunakan media sosial. Pengguna media sosial itu sendiri terdiri atas berbagai kalangan, namun mayoritas pengguna media sosial tentulah pemuda atau bisa kita sebut pemuda generasi Z
   Apalagi bagi para pelajar, media sosial biasanya dijadikan sebagai sarana berkomunikasi dengan teman maupun guru. Lebih dari itu, media sosial juga umumnya digunakan untuk memperkenalkan diri kita kepada masyarakat luas, karena dengan media sosial, segala bentuk informasi dapat tersebar dengan cepat dan luas. Pada zaman sekarang, banyak orang menggunakan media sosial sebagai sarana untuk berdagang online.
    Di sisi lain, banyak pengaruh media sosial yang membuat seseorang itu terjerumus ke dalam hal-hal negatif, apalagi bagi kalangan pemuda yang masih terombang-ambing oleh perkembangan zaman. Pemuda cenderung masih terbawa pengaruh luar, tanpa terlebih dahulu memilih dan menimbang baik buruknya pengaruh tersebut.
    Kini, banyak pemuda yang hanya menggunakan media sosial sebagai ajang action atau memperkenalkan jati diri demi tercapainya sebuah popularitas. Untuk mencapai popularitas tersebut, kadangkala seseorang rela mempermalukan dirinya sendiri tanpa memikirkan harga dirinya. Banyak pemuda yang rela tampil konyol dan bertingkah berlebih-lebihan, demi tercapainya popularitas tersebut.
           Mungkin, kita pernah mendengar istilah ADM di tengah-tengah masyarakat. ADM atau singkatan dari Anak Dunia Maya, adalah sebutan bagi mereka yang suka eksis dan narsis di media sosial. Mengapa disebut eksis dan narsis? Perlu kita ketahui, eksis dan narsis di sini yakni segala bentuk kegiatan sehari-hari, curhatan hati, perasaan galau, perasaan senang, dan lain-lain selalu diungkapkan di media sosial seakan-akan media sosial adalah tempat untuk mengungkapkan segala bentuk perasaan yang sedang kita alami, padahal jika kita pikirkan, media sosial itu bersifat sosial atau umum
        Jadi, siapa saja bisa melihat atau menonton segala bentuk kegiatan yang kita ungkapkan di media sosial. Yang menjadi permasalahan di sini yaitu bagaimana pemuda menyikapi dengan bijak tentang media sosial ini. Pasalnya, memang perkembangan media sosial di negeri kita tercinta Indonesia ini sangatlah pesat dan pengaruh media sosial pun semakin banyak dan beragam, maka, sudah selayaknya peran pemuda sangat dibutuhkan dalam menyikapi realita ini.

          Hal yang paling utama agar menjadi pemuda yang bijak dalam menggunakan media sosial yaitu harus mempunyai prinsip. Mengapa prinsip dikatakan penting? Prinsip dikatakan penting karena prinsip adalah sebuah modal tentang bagaimana kita berpendirian dalam menyikapi maupun menggunakan media sosial. Seorang pemuda mestinya mempunyai tujuan dan alasan mengapa dia menggunakan media sosial. Apabila tujuannya tersebut telah pasti, maka seorang pemuda harus mampu mengatur waktu dan kesiapan mengarungi proses untuk mencapai suatu hal yang kita inginkan.

Mesti diingat bahwa seorang pemuda harus memiliki tujuan yang baik dan dapat bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Jangan sampai pemuda itu ingin mencapai sebuah ketenaran belaka, yang kadangkala hanya bersifat sementara dan hanya bisa menghasilkan kesenangan semata. Maka di sinilah sebuah prinsip dibutuhkan bagi setiap pemuda dalam menggunakan media sosial.

https://goo.gl/images/8sRUsu
Prinsip yang dapat membuat hidup seorang pemuda tidak terombang-ambing akan pengaruh buruk dari media sosial itu sendiri. Sebenarnya, pengaruh buruk itu bukan datang dari media sosial. Pengaruh tersebut datang dari pengguna media sosial yang menyalahgunakan fungsi media sosial itu sendiri. Maka perlu ditekankan lagi bahwa prinsip yang bijak dalam mempergunakan media sosial itu sangat dibutuhkan oleh setiap pemuda.
           Selain prinsip, ada hal yang tak kalah penting agar seorang pemuda bijak dalam menggunakan media sosial. Hal tersebut yakni konsisten. Konsisten merupakan pelengkap sebuah prinsip, karena keduanya saling berkesinambungan satu sama lain. Sebuah prinsip tidak berjalan sempurna jika tidak adanya rasa konsisten dalam menjalaninya. Sebaliknya, rasa konsisten juga tidak akan ada bila tak ada sebuah penerapan prinsip dalam menggapai suatu hal yang diinginkan.

Jika kita ingin menggapai suatu tujuan, maka kita harus punya prinsip. Agar prinsip itu tidak tidak goyah atau terombang-ambing, maka di situlah peran konsisten diperlukan. Memang boleh dibilang bahwa konsisten itu memang berat, tapi tidak seberat rindu. Maka sebagai seorang pemuda yang bijak, apabila kita menjalani suatu hal, maka mencobalah sebisa mungkin untuk konsisten dan jangan menyia-nyiakannya tanpa ada kepastian. Apabila kita telah memiliki prinsip yang baik dalam menggunakan media sosial, maka tanamkanlah rasa konsisten untuk menggapai tujuan yang ingin kita raih.
            Dari dua hal tadi yang kita bahas, sebenarnya ada hal yang paling penting agar pemuda dapat bersikap bijak terhadap media sosial. Hal tersebut sebenarnya telah disebutkan di atas, namun belum diuraikan secara menyeluruh dan mendalam. Hal tersebut yakni tujuan. Berbicara mengenai tujuan, tentu setiap manusia khususnya pemuda memiliki tujuan hidup.

Tujuan seseorang itu terkadang sama dan terkadang pula berbeda. Jikalau tujuannya itu sama, pastinya memiliki perjuangan yang berbeda dalam menggapai tujuan tersebut. Pemuda yang bijak dalam menggunakan media sosial, maka ia harus paham tentang apa yang ingin ia gapai dalam menggunakan media sosial. Ia harus paham alasan menggunakan media sosial dan untuk apa ia menggunakan media sosial. Jikalau kita punya tujuan, maka tujuan itu harus pasti. Jangan biarkan diri kita bingung dalam mengarungi proses karena ketidakpastian tujuan kita tersebut. Sama halnya jika kita menggunakan media sosial. Apabila tidak jelas untuk apa kita menggunakan media sosial, maka prinsip dan rasa konsistenmu akan goyah di tengah jalan. Perlu kita sadari, bahwa betapa pentingnya sebuah tujuan yang mesti diiringi dengan kepastian, kepastian untuk meraih apa yang kita inginkan.
     Dari tiga hal di atas, perlu kita renungi, hayati, dan resapi. Betapa erat kaitannya antara prinsip, konsisten, dan juga tujuan. Jika salah satu tak ada, tentunya kita akan mudah terbawa dengan pengaruh-pengaruh luar yang bisa membuat kita terjerumus ke dalam hal-hal negatif. Maka, terapkanlah ketiga hal tersebut dalam menggunakan media sosial. Jadilah pemuda yang bisa menerapkan dan melaksanakan ketiga hal tersebut.
     Pemuda itu adalah generasi penerus bangsa, jangan jadikan masa mudamu sia-sia. Jadilah pelopor bagi bangsa Indonesia, demi tercapainya negeri yang makmur dan sentosa. Bung Karno pun pernah bilang “Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia.“
    Dari perkataan Soekarno tersebut, nampak jelas bahwa peran pemuda sangat sentral bagi negeri ini. Betapa dibutuhkannya peran pemuda untuk membangun negeri ini hingga mengguncangkan dunia. Maka jadilah pemuda yang menjadi penguat dan penyatu bangsa, karena negeri ini butuh pemuda yang bukan hanya kuat, namun juga hebat demi tercapainya Indonesia yang makmur dan bermartabat. ***

Cianjur, 25 November 2018

Comments

Popular posts from this blog